Tentu ketaatan pada guru ini tidak berlaku secara umum, tanpa batasan. Tidak semua perintah guru itu harus dilaksanakan oleh murid. Perlu diingat bahwa taat itu harus dilaksanakan, jika perintahnya tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah Swt. Demikianlah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam dua hadits berikut:
TranslatePDF. MAKALAH BIRRUL WALIDAIN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hadist dan ilmu Hadist Dosen Pengampu : Nano Nurdiansah, M.Pd. Oleh : Raka Iqbal Syamsuddin (1167050128) Sri Desi Mulyani (1167050155) Theo Vectra Riyadi (1167050157) Tia Aristianti (1167050158) Wildan Najah (1167050162) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Perintahberbakti kepada Ibu dan Bapak dalam Al-Qur'an bergandengan dengan perintah menyembah Allah. Hal ini menunjukkan pentingnya birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua). Guru ibarat suluh dalam kegelapan. Menerangi dan menunjukkan bahwa berbakti kepada kedua orangtua adalah akhlaq yang baik, yang harus diaplikasikan dalam kehidupan.
Haditsdi atas menyebutkan beberapa pintu surga yang dapat kita masuki, beragam macamnya dan tergantung kepada amal perbuatan baik yang sering kita lakukan. Meski hadits di atas belum menghimpun keseluruhan perbuatan baik, tapi bisa kita analogikan pada kebaikan-kebaikan lain yang sering kita lakukan. Di lain waktu Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
Al 'uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik). Ibnu al- Manzhur berkata: mendurhakai bapak artinya keluar dari ketaatan kepadanya, mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan mereka dan tidak menjalin kasih sayang kepada mereka" [Lisanul Arab10/256] Ia juga berkata: "dan di dalam hadits, Nabi Shallallahu
Pertama seorang murid harus mengikuti atau mempunyai guru. Kedua, meminta izin terlebih dahulu kepada guru untuk mengikutinya, ini bentuk merendahkan hati di hadapan guru. Ketiga, mengakui bahwa dirinya bodoh, sementara gurunya lebih berilmu.
TCXV. Apa Hukumnya Orang Tua Memvonis Anaknya Durhaka? Anak-anak bermain sepeda di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 27/4/2020. Fungsi kontrol dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah mereka bermain di luar di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. JAKARTA - Berbakti kepada kedua orang tua birrul walidain termasuk salah satu ajaran asasi Islam. Allah SWT dan Rasul-Nya amat menekankan birrul walidain ini dalam banyak ayat Alquran maupun hadits sahih. Di antara ayat yang terkait hal ini adalah firman Allah SWT yang maknanya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orangt uamu. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut di sisimu, maka jangan sekali-kali kamu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia santun al-Isra' ayat 23. Sedang hadits yang terkait dengan birrul walidain antara lain adalah sabda Nabi SAW "Ridha Allah itu ada dalam ridha kedua orangtua, begitu juga murka Allah itu ada dalam murka keduanya" HR at-Turmudzi dari Abdullah bin 'Amr. Tetapi, bakti dan kepatuhan anak kepada orang tuanya ini terbatas pada hal-hal yang tidak mengarah kepada pelanggaran terhadap ajaran Islam. Jika sudah mengarah pada pelanggaran ajaran agama, maka yang ada bukan bakti dan patuh, melainkan hormat saja. Demikian makna firman Allah SWT "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku, sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik..." Luqman 15.
Rasulullah SAW mengecam anak yang durhaka terhadap orang tua. Ilustrasi berbakti orang tua – Anak merupakan anuegerah sekaligus amanah yang dititipkan Allah SWT kepada orang tua. Namun, ada sejumlah anak yang terkadang melakukan dosa besar, yaitu dosa mendurhakai orang rua. Durhaka kepada orang tua adalah kebalikan dari berbakti kepada mereka. Dalam bukunya yang berjudul “Nasehat Rasulullah Saw untuk Anak”, Dr Hamid Ahmad Ath-Thahir, menjelaskan bahwa ada anak-anak bersikap ingkar terhadap kedua orang tuanya, tidak menaati keduanya, dan terkadang malah memaki keduanya, atau tangannya yang berdosa memukul keduanya, atua meninggalkan keduanya. Padahal, kedua orang tuanya sangat membutuhkannya. Karena itu, Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan kepada umatnya tentang dosa besar ini. Rasulullah SAW bersabda عن أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ ثلاثا الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، Dari Abu Bakrah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ““Apakah kalian ingin aku memberitahukan kalian tentang dosa yang paling besar? Para sahabat menjawab, “Berkenan wahai Rasulullah. Beliau mengatakan tiga kali, “yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda demikian إنَّ مِن أكبَرِ الكَبائِرِ أنْ يَلعَنَ الرجُلُ والِدَيه قالوا يا رسولَ اللهِ وكيفَ يَلعَنُ الرجُلُ أبَوَيه ؟ قال يَسُبُّ الرجُلُ الرجُلَ فيَسُبُّ أباه ويَسُبُّ الرجُلُ أُمَّه فيَسُبُّ أُمَّه “Termasuk dosa besar adalah makian seseorang terhadap kedua orang tuanya.” Para sahabat kemudian bertanya, “Bagaimana hal itu terjadi? Apakah mungkin seseorang memaki kedua orang tuanya?” Nabi menjawab, “ya, karena jika seseorang memaki ayah orang lain, maka orang lain itu akan balas mencaci ayahnya, bahkan juga ibunya.” Baca juga Ini Sanksi Jika Mal Langgar Protokol Kesehatan Selama PPKM BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Salah satu penyebab sulitnya rezeki adalah durhaka kepada Guru. sombong, meremehkan. Jangan kamu datang kepada Guru hanya kerana ingin mendapatkan ilmu, namun kamu melupakan dan menjauhi ketika kamu merasa sudah tidak memerlukannya. Ingatlah, keberkahan ilmu dan rezeki mu terdapat pada Adab mu terhadap Guru. Sedikit kisah di Tarim ada seorang Murid yang derhaka kepada Gurunya, . Dikisahkan belasan tahun lalu seorang pelajar yang sedang belajar di rubat Tarim yang saat itu diasuh Habib Abdullah as-Syatiri, beliau dikenali sangat Alim hingga mampu menghafal kitab tuhfatul muhtaj 4 jilid. siapa tak kenal dia?? Semua tau bahwa dia sangat Alim bahkan dianggap sebagai calon ulama besar suatu hari nanti. Suatu hari disaat Habib Abdullah mengisi pengajian rutin pengajian , tiba-tiba Habib bertanya tentang pelajar yang sangat terkenal Alim itu. “Kemana si fulan???” Semua pelajar bingung menjawab pertanyaan sang guru. Ternyata pelajar yang dimaksud tidak ada di pondok melainkan keluar berniat mengisi pengajian di kota Mukalla tanpa izin. Akhirnya Habib Abdullah assyatiri yg sangat terkenal Allamah dan Waliyulloh berkata “baiklah orangnya boleh keluar tanpa izin, tapi ilmunya tetap disini!!!”*. Di kota Mukalla, pelajar yang sudah terkenal Alim tersebut sudah di nanti nantikan para pecinta ilmu untuk mengisi pengajian di masjid Omar, Mukalla. Singkat cerita si pelajar ini pun maju kedepan dan mulai membuka ceramahnya dengan salam dan muqaddimah pendek. Allahu Akbar !!! Ternyata, setelah membaca amma ba’du si Alim ini tak mampu berkata sama sekali, bahkan kitab paling kecil sekelas Safinah pun tak mampu dia ingat sedikitpun…._ Maka dia tertunduk dan menangis.. para hadirin pun heran, “Ada apa ini???”,, akhirnya Salah satu Ulama kota mukalla pun menghapirinya dan bertanya; “Saudara mengapa begini??? Apa yang saudara lakukan sebelumnya?”._ Dia menjawab “Saya keluar tanpa izin Habib dari pondok madrasah.” Dia terus menangis , dan Beberapa orang menyarankan agar dia meminta maaf kepada Habib.. Parahnya dia dengan sombong tidak mahu meminta maaf!!. Kesombongannya ini membuat semua orang menjauhinya, dan tidak ada satupun yang peduli padanya, bahkan hidupnya setelah itu sangat miskin dan menjual penjual daging ikan kering. Dan disaat dia meninggal,dia mati dalam keadaan miskin bahkan kain kafannya pun tak mampu dibeli dan akhirnya diberi oleh seseorang. “Pelajar Yang Manfaat…Bukanlah Yang Paling Banyak Hafalannya, Yg Paling Bagus Penjelasan Kitabnya, Yang Selalu Juara Kelas…..Tapi Santri Yang BerManfaat Yang Paling Hormat dan Taat Kepada Gurunya…Dan Menganggap Dirinya Bukan Siapa-siapa Di Hadapan Gurunya…” Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari kisah diatas di beri hati yang tawadhu’ patuh terhadap guru guru kita sehingga kita mendapat berkahnya, amin. Ustaz Yunan A Samad 03/12/2017 - Posted by Tazkirah
Oleh Muhammad Farid Wajdi * BLOGGURU – Kitab Adabul Mufrad adalah kitab karya Imam Al-Bukhari yang berisi kumpulan hadits tentang adab dan akhlak seorang muslim. Kitab ini berisi Hadits-hadits seputar akhlak seorang muslim untuk mengetahui tata cara makan, minum, bergaul dengan orang lain, memperlakukan orang tua, dan lain-lain. 1. Bab firman Allah dan kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tua Dari Abi Amr Asyaibani berkata menceritai kami pemilik rumah ini dan ia berisyarah kepada rumah Abdullah ibn masud, ia berkata aku pernah bertanya kepada nabi saw apa amal yang lebi disukai Allah? beliau bersabda sholat pada waktunya. lalu aku berkata lalu apa? beliau menjwab berbakti kepada kedua orang tua. aku berkata lalu apa? beliau menjawab lalu jihad di jalan Allah. ibn masud berkata Nabi menceritahu hal-hal tersebut, dan jika aku meminta tambah niscara beliau menambahiku. Dari Abdullah ibn Umar, ia berkata ridlo Allah tergantung ridlo orang tua, murka allah tergantung murka orang tua. 2. Bab berbakti kepada ibu Dari Bahz ibn Hakim dari ayahnya dari kakeknya, aku bertanya wahai Rasulullah, siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu. Aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu? Siapa yang lebih aku baiki? beliau bersabdaibumu. aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ayahmu, lalu yang lebih dekat. Dari Ibn Abbas, bahwa pernah datang seorang lalu berkata saya melamar seorang wanita, tapi dia tidak mau menikah denganku, lalu ada orang lain melamarnya dan ia mau untuk dinikahinya, maka aku cemburu kepadanya, lalu aku membunuhnya, apakah saya dapat bertobat. Beliau bersabda apakah ibumu masih hidup? ia menjawab tidak. beliau bersabda bertaubatlah kepada Allah , dan mendekatkanlah diri kepada allah semampumi. atho’ berkata lalu aku bertanya Ibn Abbas Kenapa enkau bertanya kepda rasulullah tentang kehidupan ibunya? Beliau menjwab kareaa aku tidak mengetahui suatu amal yang lebih mendekatkan diri kepada Allah dari pada berbakti kepada ibu. 3. Bab Berbakti kepada Ayah Dari Abi Hurairah beliau bekata ada yang mengatakan wahai Rasulullah siapa yang lebih aku baiki? Beliau berkata Ibumu. orang itu berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. Lalu ia berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. ia berkata lalu siapa? beliau menjawab ayahmu. 4. Bab berbicara lembut kepada kedua orang tua Dari Thoilasah ibn Mayyas ia berkata saya penah besama orang-orang najdi, lalu aku melakukan dosa yang aku tidak melihatnya kecuali termasuk dosa besar, maka aku ungkapkan hal tersebut kepada ibn umar. beliau berkata apa itu? Aku berkata begini dan begitu. Beliau berkata hal tersebut bukan temasuk dosa besar. dosa besar itu tujuh Menyekutukan Allah, membunuh manusia, melarikan diri dari barisan perang, menuduh orang berbuat zina, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, berbuat dosa dalam Masjid, orang yang menghina, tangisan orang tuan karena durhaka anak. Ibn Umar berkata kepada saya Apakah kau takut neraka dan suka masuk sorga? aku berkata ya demi Allah. beliau berkata apakah kedua orang tuamu masih hidup? Aku berkata aku memiliki ibu. beliau berkata Demi Allah andai kau berbicara lembut kepadanya, dan kau beri makan dia, niscaya kau akan masuk surga, selama engkau menjahui dosa bosar. Dari Urwah beliau berkata dan rendahkan sayap kehinaan kepada kedua orang tua karena kasih sayang. beliau berkata jangan melarang sesuatu yang ia sukai. 5. Bab membalas kedua orang tua Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda sesorang anak tidak dapat membalas orang tuanya, keucuali ia mendapatinya sebagia budak, lalu ia buli, lalu ia merdekakan. Dari Abu Burdah, bahsa beliau pernah melihat ibn umar dan seorang yaman tawab di ka’bah dengan membawa ibunya di punngungnya, ia berkata Saya ibarat kudanya yang nurut, jika kendaliyang di kagetkan saya tidak kaget. Lalu ia berkata wahai ibn umar, apakah aku sudah membalas ibuku. ibn umar berkata tidak, dan tidak dengan satu nafas melahirkan. lalu ibn umar tawaf, lalu mendatangi makam, lalu sholat dua rakaan, lalu berkata wahai Ibn Abi Musa sesungguhnya setiap dua rakaan itu melebur dosa yang di depannya Dari Abdullah ibn Amr, ia berkata datang seorang laki-laki kepada nabi saw. berbaiat kepada rasulullah untuk hijrah, dan meninggalkan kedua orang tuanya menangis. beliau bersabda kembalilah kepada mereka, dan bahagiakan mereka seperti kamu membuat menangis mereka. Daru Abi murrah budak ummi hani’ putri abi tholib, bahwa ia pernah naik bersama abi hurairah ke tanahnya di aqiq, ketika ia masuk tanahnya ia menjerit dengan sekeras suaranya assalamu alaiki wa rohmatullah wa barokatuh wahai ibuku. ibunya berkata alaika ssalam wa rohmatullah wa barokatuh. ia berkata semoga Allah merahmatimu seperti engkau mendidikku waktu kecil. ibunya berkata wahai anakku, juga engkau, semoga allah membalasmu kebaikan dan meridloimu, seperti berbaktimu kepada saat tua. abu musa berkata nama abu hurairah adalah abdullah ibn amr. 6. Bab duhaka kepada kedua orang tua Dari Abi Bakrah ia berkata ia rasulullah saw bersabda apakah engkau mau aku beri tahu tentang dosa yang paling besar. tiga kali. sahabat berkata ya wahai Rasulullah. beliau bersabda menyekutukan Allah, berani kepada kedua orang tua, dan beliau duduk, sebelumnya bersandar- ingat dan ucapan bohong. dan nabi terus mengulang-ngulangi sampai aku berkata andaikan beliau diam. 7. Bab Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tua Dari Abu Thufail, ia berkata Ali pernah ditanya apakah nabi menghususkan engkau seuatu yang tidak dihusukan kepada seluruh manusia. Ali berkata Rasulullah saw tidak menhusukan kami sesuatu apapun kecuali yang beradi di tempat pedang saya, lalu beliau mengeluarkan lembiran, dan ternyata disitu tertulis semoga Allah melaknati orang yang menyembelih untuk selain Allah, semoga Allah melaknati orang yang mencuri menara bumi, semoga Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tuanya, semoga Allah melaknati orang yang memberi tempat orang yang merusak. 8. Bab berbakti kepada kedua orang tua selama bukan maksiat Dari Abi Darda’ beliau berkata Rasulullah saw mewasiatiku sembilan perkara jangan engkau sekutukan Allah dengan sesuatu apapun, walaupun engkau di potong atau di bakar, dan jangan engkau tinggalkan Sholat Fardlu dengan sengaja, barang siapa meniggalkan sholat fardlu dengan sengaja maka ia lepas janji, dan jangan engkau meminum arak, karena arak pintu segala kejelekan, dan berbaktilah kepada kedua orang tuamu, jika keduanya menyuruhmu untuk keluar dari duniamu maka keluarlah untuknya, dan jangan melawan pengusa, walaupun engkau melihat dirimu benar, dan jangan lari dari peperangan, walaupun enkau mati dan teman-temanmu lari, dan nafkahkan hasilmu kepada keluargamu, dan jangan angkat tongkatmu dari keluargamu, dan ringankan mereka karena Allah. Dari Abdullah ibn umar, beliau berkata datang seorang kepada nabi saw mengiginkan jihad, beliau bersabda apakah orang tuamu masih hidup. dia berkata ya. beliau bersabda maka berjihadlah di keduanya. 9. Bab orang yang mendapati kedua orang tuanya, tapi tidak masuk Surga Dari Abu Hurairah, dari nabi saw. hina, hina. hina. sahabat berkata siapa wahai rasulullah beliau bersabda orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, lalu ia masuk neraka. Wallahu alam bish-shawab. *
BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه "Aku marah terhadap pelajar yg tidak menghormati gurunya,meskipun sang ustadz adalah temannya." Berkata imam nawawi ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه "Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab kepadanya وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم Meskipun sang guru lebih muda,tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid,karena ilmu bisa di peroleh dengan kerendahan diri dari seorang murid." Beliau juga berkata عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيء البتة "Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa di hapus dengan taubat sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa di hapus oleh sesuatu apapun." Alhabib 'abdulloh bin 'alwi alhaddad berkata وأضر شيء على المريد تغير قلب الشيخ عليه "Paling berbahayanya bagi seorang muridorang yg ingin sampai kepada keridoan alloh,baik kalangan pelajar atau bukanadalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid,maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah rido kembali kepadanya." Perkataan-perkataan diatas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid,namun jika kita sebagai guru,maka janganlah kita mengaharap untuk di hormati. Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yg bermanfaat serta mendapat berkah dari mereka. Silahkan like dan share,semoga bermanfaat!!! اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والله اعلم بالصواب━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━━ ADA SUATU KISAH, PENTING UNTUK DIBACA Ada seorang Ulama Besar panggilan ceramah kemana-mana, jama'ahnyapun berada dimana-mana, santrinya juga banyak, tidak ada orang yang melihatnya kecuali dengan mata tertunduk, wibawanya luar biasa, namanya begitu masyhur dimana-mana namun ia tidak hormat dan meremehkan gurunya yang ngajarin alif2an iqro ketika Gurunya menyapa pun tidak diperdulikan begitupun ketika didepan orang banyak tidak ada rasa hormat santun kepada Gurunya itu, sering diacara Gurunya ketika di undang tidak pernah datang atau hadir, karena sikap muridnya seperti itu Gurunya pun merasa sakit hati dan dikemudian hari muridnya yang menjadi Ulama besar itu jatuh sakit, berobat kemana-mana tidak ada dokter yg bisa mengobati, para Ahli Hikmah juga ada yang sanggup mengobatinya, lama sudah sakitnya sampai buang air pun ditempat pembaringan, mulut sudah tidak bisa bicara, matapun selalu terpejam, keluwargapun sudah bingung mesti kemana ia berobat pada akhirnya ketemulah dengan seorang Ahli Hikmah yang Kassyaf yang pandangan matanya bisa menembus kehati, dan Ahli Hikmah ini menyuruh keluwarganya untuk mengumpulkan semua Guru-Gurunya baik yang didalam Negeri atau yang ada diluar Negeri, para Guru-Guru yang masih hidup semua hadir tapi kata Ahli Hikmah yang Kassyaf masih ada satu lagi yang belum hadir, keluwargapun menjadi kebingungan karena mungkin selama ini ia tidak pernah cerita, akhirnya ada seorang teman ngajinya ketika alif2an Iqro memberanikan diri untuk angkat bicara, dan ia memberi tahu bahwa yang sakit ini mempunyai Guru Alif2an yang pada saat itu tidak hadir dan sang Guru pun dipanggil ketika sang Guru Alif2an ini datang, mata yang tadinya selalu terpejam mulut yang tidak bisa bicara tiba-tiba terbuka perlahan mulutpun dengan suara yang parau dan tangisan yang tersedu-sedu dan cucuran air mata ia berbicara dan minta maaf atas sikap angkuh dan sombongnya selama ini, sang Guru pun merasa terharu dan menangis sambil memeluk muridnya, setelah sang Guru memaafkan muridnya ini, sang muridpun akhirnnya meninggal dunia dengan tenang. Melihat dari kisah ini alangkah benarnya apa yang dikatakan dlm KITAB TA'LIM MUTA'ALLIM bahwa Guru Ngaji lebih tinggi derajatnya dibanding orang tua kandung, karena orang tua hanya membesarkan badan sedangkan Guru Ngaji adalah yang membimbing RUH yang sifatnya Abadi yang menuju kebahagiaan Abadi OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan seorang murid yang tak menjaga akhlak pada gurunya, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali A. KH. ABDUL KARIM MENERIMA GURUNYA; MBAH KHOLIL APA ADANYA SERTA TUNDUK PATUH TAK BERANI SUUDHON Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya. Alkisah, suatu hari Mbah Abdul Karim muda bekerja memanen padi di sawah milik warga kampung sekitar Pesantren. Dari sana beliau mendapatkan upah berupa beberapa ikat padi yang bakal digunakannya untuk biaya hidup di Pesantren. Namun, sesampai di kediaman sang guru Mbah Kholil, justru Mbah Kholil meminta padi muridnya itu untuk diberikan kepada ayam-ayam Mbah Kholil. Karena ini dawuh sang guru, KH. Abdul Karim langsung menyerahkan padinya. Ia didawuhi Mbah Kholil untuk selama mondok cukup memakan daun pace mengkudu. Demikianlah kisah mondoknya Mbah Abdul Karim, sehingga akhirnya beliau diijinkan sang guru untuk boyong, karena semua ilmu Mbah Kholil telah diwariskan kepadanya. Sesampai di kampung halaman, Mbah Abdul Karim mulai merintis Majelis Ta’lim, hingga akhirnya berdirilah Pondok Pesantren Lirboyo. Mbah Abdul Karim mengajarkan ilmu yang ia timba dari kedalaman samudera ilmu Mbah Kholil. B. PASRAH BONGKOKAN PADA AJARANYA GURU Satu hal yang unik, setiap membacakan mengajar kitab di depan para santri, ketika beliau bertemu dengan ruju’ tempat kembalinya maksud dari sebuah kata, beliau tidak pernah menyebutkan ruju’nya secara gamblang. Beliau menyebutkan dengan iku mau’, atau mengkono mau’ yang tadi atau “sebagaimana tadi”. Tentu ini membingungkan bagi para santri baru. Hingga pernah suatu ketika pada saat pengajian bulan Ramadlan, atau dikenal dengan istilah posonan’, seorang santri dari luar daerah mengikuti pengajian Mbah Abdul Karim. Karena setiap mengajar kitab, Mbah Abdul Karim jarang menjelaskan ruju’annya, santri baru ini nggerundel’; “Ini bagaimana, katanya seorang kyai alim, kok setiap ada ruju’an tidak pernah dijelaskan?”, gumamnya dalam hati. Dengan izin Allah, Mbah Abdul Karim perso’ mengetahui perihal keluhan sang santri ini. Di tengah suasana mengaji, Mbah Abdul Karim dhawuh; “Laa ya’rifu al dlomir illa al dlomir, fa man lam ya’rif al dlomir fa laisa lahu al dlomir” tidak akan pernah mengetahui makna dlomir kecuali hati dlomir, maka apabila seseorang tidak mengetahui dhomir, itu artinya dia tidak punya hati. Lalu beliau menjelaskan kepada para santri, bahwa demikianlah dengan tidak menjelaskan ruju’nya dlomir pengajian yang diajarkan oleh gurunya, Mbah Kholil. Sehingga ketika mengajar kepada santrinya, Mbah Abdul Karim tidak berani mengubah apa yang diajarkan sang guru kepadanya. C. OPENONO AKHLAKMU MARANG GURUMU Kesuksesan murid peserta didik dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat, tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, metode mengajar guru, atau sarana prasarana fisik dalam belajar, tapi yang paling dominan justru ditentukan oleh akhlak murid peserta didik kpd guru pendidik. Al Imam an Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku dari kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah 155 Al Imam an Nawawi juga pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذين لا يمحوه شيء البتة " Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ". Al Habib Abdullah al Haddad mengatakan " "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". Adaab Suluk al Murid 54 D. OJO KAKEHAN TAKON, LAN OJO GAMPANG NJALUK IJAZAHAN ATAUPUN AMALAN Al Habib Abdullah al Haddad juga berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". Ghoyah al Qashd wa al Murad 2/177 Dikisahkan, bahwa seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ". Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?". Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". Kalam al Habib Idrus al Habsyi 78 Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". Al Fataawa al Hadiitsiyyah 56 Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك " Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya maksudnya terbukanya hijab2 batinnya, adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".al Manhaj as Sawiy 217 Para ulama ahli haqiqat mengatakan,"mayoritas ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan baik antara murid dengan gurunya". E. GURU IKU TERMASUK WONG TUWO ING DUNYO LAN AKHIROT, MERGO GURUMU NAFAQOHI RUH-MU DENGAN ILMU AGAMA. Didunia kita harus tunduk dan patuh, dan di akhiratpun status mereka tetap sebagai guru kita yang akan menuntun kita pada guru-guru seatasnya hingga Nabiyyullôh Muhammad saw. untuk mendapati pengakuan sebagai ummatnya hingga bisa memperoleh syafaatnya. F. DI ALAM KUBURPUN KITA BISA REUNI BERTEMU GURU KITA Hal ini sangat jelas diterangkan dalam beberapa kitab ulama' bahwa Dalam kitab Musnad Imam Ahmad ada hadits shohih yang bersumber dari Anas bin Malik rodliyallôhu anhu إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات، فإن كان خيراً استبشروا به، وإن كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا “Sesungguhnya amal perbuatan kalian yang masih hidup didunia ini di tampilkan kepada kerabat kerabat dan keluarga kalian yang telah mati. Jika amal perbuatan kalian itu BAGUS, maka mereka turut senang dan bahagia, dan jika BURUK, mereka berkata/berdoa ”Ya Allah ya Tuhanku, jangan Engkau cabut nyawa mereka sehingga Engkau memberikan Hidayah kepada mereka seperti halnya kepada kami”. Beberapa kalangan ulama' yang diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah pernah di tanya tentang yang hidup menziarahi yang mati ziarah kubur itu apakah yang mati didalam kubur mengetahuinya? Dan apakah yang mati mengetahui jika ada kerabatnya atau yang lain ada yang mati? Beliau menjawab الحمد لله، نعم قد جاءت الآثار بتلاقيهم وتساؤلهم وعرض أعمال الأحياء على الأموات، كما روى ابن المبارك عن أبي أيوب الأنصاري قال إذا قبضت نفس المؤمن تلقاها الرحمة من عباد الله، كما يتلقون البشير في الدنيا، فيقبلون عليه ويسألونه فيقول بعضهم لبعض أنظروا أخاكم يستريح، فإنه كان في كرب شديد، قال فيقبلون عليه ويسألونه ما فعل فلان وما فعلت فلانة، هل تزوجت Segala Puji bagi Allah, ya benar. Telah ada sebuah Atsar yang menjelaskan tentang perjumpaan mereka dan percakapan mereka yang baru mati dgn kerabatnya yang sudah lama mati dan juga ditampilkan amal perbuatan yang hidup kepada yang telah mati seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Ibnu Mubarok dari Abu Ayub Al Al Anshori. Beliau menuturkan Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka mereka hamba hamba Allôh yang beriman mendapati rahmat Allôh, yaitu mereka saling bertemu satu sama lain di alam ruh. seperti halnya manusia di dunia. Mereka saling menyambut dan bertanya satu sama lain. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain”Lihatlah saudara kalian itu… dia sekarang bisa beristirahat dari kesedihan yang sangat dari kebisingan dunia. Mereka yang lama mati menyambutnya yang baru mati dan mereka bertanya kepada yang baru mati mereka bercakap-cakap dengan obrolan “apa yang dikerjakan si A sekarang didunia? mereka babercakap-cakap dengan kalimat “bagaimana kabar si wanita itu? apakah dia sudah menikah? Wa ghoiru dzalik... Maka, jagalah akhlakmu pada guru, sebab kau akan tetap bertemu gurumu baik di Dunia, di alam kubur, dan juga di akhirat hingga bisa berkumpul bersama-sama di surga. Wallahu a'lam bish showab Semoga menambah wawasan kita, dan kita bisa mengamalkannya... Aamiin Yaa Robb 🤲🏻🤲🏻... Title DURHAKA KEPADA GURU Description BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU ============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي ل... Rating 5
hadits durhaka kepada guru